NGAWI (aksennews.com) — Sebelas wajah baru bakal diprediksi bakal duduk di kursi DPRD Ngawi. Itu jika tidak ada perubahan perolehan suara hasil rekapitulasi yang telah dilakukan KPU Ngawi beberapa waktu lalu. Perkiraan komposisi wakil rakyat pendatang baru dan petahana periode 2024-2029 tersebut memantik perhatian pengamat politik Agus Fathoni.
”Artinya, masyarakat Ngawi relatif masih puas dengan perwakilannya di DPRD,” kata Agus, Minggu (3/3/2024) kemarin.
Agus menilai, tidak mudah mengalahkan petahana. Dia mengatakan 11 wajah baru tersebut tentu berjuang susah payah untuk bisa merebut kursi dari petahana. Adapun caleg pendatang baru yang berhasil terpilih itu dinilai berhasil mengambil hati para pemilih yang mungkin merasa jenuh atas wakilnya di gedung DPRD Ngawi.
”Wajah-wajah baru ini akan memberikan warna baru,” ungkapnya.
Disisi lain, Direktur Equalita Agus Susanto prihatin dengan keterwakilan perempuan yang turun. Tahun ini hanya 10 wakil perempuan yang terpilih. Artinya hanya 22,2 persen. Sementara pada periode sebelumnya keterwakilan perempuan 28,8 persen. Agus mengatakan keterwakilan perempuan sangat penting.
Sebab hak politik keterwakilan perempuan adalah amanat UU Nomor 12 Tahun 2003 untuk memenuhi prinsip inklusi atau keadilan gender.
“Ini merupakan bukti kemunduran demokrasi,” terangnya.
Dia mengatakan bahwa PR pendidikan keadilan gender dalam hal politik perempuan masih jauh. Bahwa perempuan punya hak dan kesempatan yang sama. Sayangnya, menurut Agus, saat ini di Indonesia masih kental terasa politik transaksional. Melihat kondisi seperti ini, koalisi masyarakat sipil sangat prihatin.
Bahkan realitas politik saat ini banyak indikasi kecurangan penggelembungan suara untuk paslon dan salah satu partai. Perjuangan demokrasi sangat masih panjang dan terjal.
“Kerja-kerja kolaboratif dan koordinasi multipihak sangat penting untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas dan demokratis,” ujarnya. (sae/den)