Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Pembebasan Tanah Tol Kediri-Tulungagung ke Bandara Kediri Harus Tuntas Awal Mei 2024

66
×

Pembebasan Tanah Tol Kediri-Tulungagung ke Bandara Kediri Harus Tuntas Awal Mei 2024

Share this article
Example 468x60

Kediri (aksennews.com) — Panitia pengadaan tanah Tol Kediri-Tulungagung (Ki Agung) agaknya harus bergerak ekstracepat, Selasa (12/3/2024).

Selain pengadaan tanah tahap I, mereka juga harus mempercepat pembebasan tanah tahap II. Khusus untuk akses menuju ke Bandara Dhoho harus tuntas awal Mei nanti. Jika tidak, pembangunan jalan tol dipastikan akan ikut molor.

Example 300x600

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kediri Sukadi mengatakan, pembangunan Tol Ki Agung, terutama untuk akses menuju Bandara Dhoho memang direncanakan dimulai Mei-Juni nanti. Hal tersebut sudah ditegaskan lewat penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT), perjanjian regres, dan perjanjian penjaminan Jalan Tol Kediri-Tulungagung, akhir Februari lalu.

Kepastian dimulainya proyek juga diperkuat dengan dibentuknya badan usaha jalan tol (BUJT) oleh PT Gudang Garam (Tbk) dengan nama PT Surya Sapta Agung Tol. Meski demikian, diakui Sukadi, untuk merealisasikan fisik masih diperlukan beberapa persiapan lainnya. Terutama, pembebasan lahan terdampak tol. Termasuk tanah yang masuk di penetapan lokasi (penlok) tahap II.

“Penlok pertama sudah nyaris rampung sepenuhnya. Hanya tinggal penlok dua,” sambungnya.
Di Kabupaten Kediri, ada tiga kecamatan yang masuk dalam penlok II. Yaitu, Kecamatan Mojo, Semen, dan Banyakan. Dari ketiganya, ada 22 desa yang terdampak. Rinciannya, Kecamatan Semen sebanyak lima desa, Kecamatan Mojo sebanyak 15 desa, dan Kecamatan Banyakan sebanyak dua desa.

Luas tanah terdampak di tiga lokasi tersebut bervariasi. Misalnya, di Kecamatan Semen seluas 16.971,86 meter persegi, Kecamatan Mojo mencapai 90.410,38 meter persegi. Kemudian, Kecamatan Banyakan sebesar 76.695,10 meter persegi.

Pembebasan tanah tersebut menurut Sukadi harus dilakukan secepatnya. “Batas maksimalnya Mei nanti,” terang Sukadi.

Jika pembebasan lahan rampung sebelum Mei, proyek fisik bisa segera menyusul setelahnya atau pada bulan Mei. Namun, jika pembebasan tanah rampung Mei, pembangunan fisik baru bisa dilakukan Juni nanti.

“Semoga saja dapat segera rampung tepat waktu. Jadi antara akhir Mei atau Juni dapat segera dikerjakan,” harapnya.

Dengan waktu yang mepet itu, menurut Sukadi pemkab juga ikut mendorong percepatan pembebasan lahan. Terutama untuk dua desa yang menjadi akses menuju ke Bandara Dhoho. Yaitu, Desa Manyaran dan Desa Tiron, Kecamatan Banyakan.

Dua desa itu menjadi prioritas karena pembangunan tol akses bandara untuk sisi barat akan dimulai dari simpang Bolawen. Adapun sisi timur dari kantor Gudang Garam unit I.

“Proses sosialisasi untuk Desa Manyaran dan Desa Tiron sudah dilakukan sejak awal Februari. Semoga segera rampung untuk pembebasan,” tandasnya.

Seperti diberitakan, pembangunan Tol Ki Agung akan dilakukan dalam dua tahap. Yakni, tahap pertama sepanjang 6,82 kilometer untuk akses menuju ke Bandara Dhoho. Sedangkan 37,35 kilometer lainnya merupakan main road ruas Kediri-Tulungagung.

Untuk membangun proyek jalan bebas hambatan itu, PT Surya Sapta Agung Tol siap menggelontor dana sebesar Rp 9,92 triliun. Sesuai rencana, tol dijadwalkan bisa beroperasi secara penuh tahun 2025 nanti.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *