Tuban (aksennews.com) — Tidak terasa sudah hampir tiga tahun Bupati Aditya Halindra Faridzky memimpin Kabupatan Tuban. Artinya, sudah tiga kali Ramadan membersamai seluruh masyarakat Tuban.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadan 1445 H/2024 M ini Mas Lindra—sapaan akrab bupati—kembali menggelar kegiatan Safari Ramadan.
Momen mengeratkan tali silaturahim itu berlangsung Senin (18/3/2024) lalu.
Kali ini, Safari Ramadan dilangsungkan serentak dalam sehari. Terbagi dalam empat tempat. Masing-masing lokasi meliputi lima kecamatan.
Jika sebelumnya ditempatkan di kantor kecamatan, kali ini Safari Ramadan berlangsung di kompleks pondok pesantren.
Titik pertama dimulai dari Ponpes Imarotul Khoirot Desa Minohorejo, Kecamatan Widang.
Di titik ini meliputi Kecamatan Tuban, Semanding, Merakurak, Palang, dan tuan rumah Widang.
Titik kedua di Ponpes Al Falah Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel yang mencakup Kecamatan Plumpang, Grabagan, Soko, Parengan, dan Rengel sebagai ahlul bait.
Lokasi ketiga di Ponpes Assalam Putri Kecamatan Bangilan. Lokasi ini mencakup Kecamatan Singgahan, Senori, Kenduruan, dan Jatirogo.
Dan terakhir berlangsung di Ponpes Al Hikmah Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, yang mencakup empat kecamatan lainnya, yakni Montong, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar.
Turut mendampingi Mas Lindra dalam safari tersebut, jajaran perwakilan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), pimpinan organisasi vertikal, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, beserta forkopimcam, lurah/kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat dari setiap kecamatan masing-masing.
Disampaikan Mas Lindra, Safari Ramadan adalah momen silaturahim dan saling menguatkan kebersamaan. Juga menjadi wahana melatih kepekaan sosial.
Dalam setiap titik lokasi safari, kedekatan antara Mas Lindra dengan masyarakat sangat terasa. Antara pemimpin dan yang dipimpin membaur menjadi satu. Penuh kebersamaan. Kehadiran pemimpin muda ini selalu dinantikan.
Kepada seluruh masyarakat Tuban, Mas Bupati selalu menekankan pentingnya membangun Kabupaten Tuban secara kolaboratif, kebersamaan, dan gotong-royong.
Dengan begitu, setiap dari kita memiliki tanggung jawab yang sama dalam membangun Kabupaten Tuban lebih baik.
Selain merajut tali silaturahim, dalam safari ini juga diserahkan sejumlah bantuan kepada warga.
Di antara bantuan yang diberikan, yakni paket sembako, santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan, dan bantuan bahan material untuk warga terdampak bencana banjir.
‘’Di bulan penuh berkah ini, mari kita berbagi kebahagiaan sebagai wujud kepedulian antarsesama,’’ tuturnya.
Mas Lindra menyampaikan, bencana adalah pengingat untuk manusia agar melakukan introspeksi diri. Menyadari akan pentingnya menjaga dan hidup berdampingan dengan alam.
‘’Dengan melestarikan alam, maka alam akan memberikan hasil bumi yang berkualitas, dan alam akan menjaga manusia,’’ pesannya seiring banyaknya terjadi bencana di sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir ini. Dan semoga Tuban baik-baik saja.
Pada bagian lain, Mas Lindra menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Tuban atas partisipasinya dalam menyukseskan Pemilu 2024, sehingga pemilu berjalan lancar, aman, kondusif, dan dengan tingkat partisipasi yang tinggi, yakni sekitar 86 persen.
Kini pemilu telah usai, Mas Lindra mengimbau kepada seluruh masyarakat Tuban untuk saling menghargai perbedaan sebagai wujud implementasi persatuan dan kesatuan bangsa.
‘’Perbedaan adalah rahmat. Dan karena adanya perbedaan itulah, bangsa ini menjadi kuat dan kokoh. Karena itu, jangan pernah terpancing dengan adu domba yang tujuannya untuk memecah belah bangsa ini,’’ tutur bupati muda kelahiran 1992 itu.
Lebih lanjut, Mas Lindra juga menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Tuban selama hampir tiga tahun ini.
‘’Saya mohon maaf apabila selama hampir tiga tahun memimpin Tuban ini membuat kesa lahan dan khilaf,’’ tuturnya. (tok)