Kediri (aksennews.com) — Mata air ini berada di kawasan hutan. Tepatnya di Alas Jambang. Alhasil, suasana rindang dan sejuk langsung terasa begitu memasuki kawasan ini. Setidaknya sudah sejak empat tahun lalu mata air ini dikelola menjadi kawasan wisata, Rabu (20/3/2024).
Meski berada di kawasan hutan, namun untuk menuju ke sana cenderung mudah. Area pengembangan mata air ini berada di tepi luar kawasan mata air. Jalan setapak kecil yang mengarah ke mata air masih berada dekat dengan permukiman warga.
“Di sini sumbernya ada dua. Titik pertemuannya atau tempurannya yang biasa dipakai pengunjung mandi atau berenang,” ujar Gandu, warga setempat.
Pria yang juga anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat itu menambahkan, kedua mata air di sana bermuara di satu titik. Di lokasi pertemuan air itulah kemudian dikembangkan oleh masyarakat. Tepi-tepinya diberi bangunan pengaman dari susunan bebatuan dan karung berisi pasir.
“Karena ini lagi bulan puasa jadi sepi. Ramainya terkadang kalau waktu hari libur. Biasanya kalau ramai tempurannya dibendung. Jadi bisa dipakai berenang,” lanjutnya.
Meski telah dikelola sebagai kawasan wisata, namun mata air ini terbilang masih alami. Belum banyak bangunan permanen di sekitar mata air. Selain itu, ragam pepohonan berusia tua juga masih lestari di sana. Menjadi penopang bagi keberlangsungan mata air.
“Air dari sumber ini sampai sekarang masih dipakai untuk pengairan sawah juga,” tandasnya sembari menyebut, aliran air masih dibutuhkan hingga kawasan pertanian desa tetangga.