Tuban (aksennews.com) — Operasi Keselamatan Semeru 2024 yang berlangsung 4-17 Maret telah menindak ribuan pelanggar lalu lintas di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Tuban, Selasa (19/3/2024).
Dalam operasi tersebut, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban menindak paling banyak pelanggaran yang dilakukan anak di bawah umur.
Kasat Lantas Polres Tuban AKP Ayip Rizal melalui KBO Satlantas Polres Tuban Ipda Agus Eka mengatakan, kurang lebih 10 ribu pengendara roda dua maupun roda empat terdeteksi melanggar aturan berlalu lintas.
Mulai dari tidak melengkapi keamanan berkendara hingga pengendara yang membahayakan pengguna jalan lain lain.
‘’Data tersebut tergolong masih tinggi sekaligus menjadi catatan bagi kami bahwa tingkat kepatuhan berkendara di Tuban masih minim,’’ ujar dia.
Operasi dilakukan menyeluruh di beberapa titik di Tuban dengan sasaran utamanya adalah area black spot yang kerap menjadi titik lokasi kecelakaan.
Sasaran lain, jalur yang biasa dilewati pengguna jalan dengan kecepatan melebihi batas.
Mayoritas pelanggar lalu lintas adalah anak di bawah umur dengan jenis pelanggaran tidak memakai helm dan tidak patuh rambu-rambu lalu lintas.
‘’Hampir lima puluh persen pelanggar lalu lintas anak usia sekolah,’’ imbuh Agus.
Sementara untuk pelanggar kendaraan roda empat didominasi jenis pelanggaran tidak memakai safety belt.
Lebih lanjut dikatakan oleh Agus, bagi para pelanggar hanya diberikan teguran dan edukasi terkait keselamatan berkendara.
Khususnya bagi pengendara pemula atau pengendara di bawah umur.
‘’Operasi ini mengedepankan edukasi masyarakat agar berkebiasaan patuh berlalu-lintas,’’ terangnya.
Operasi Keselamatan Semeru dilakukan juga sebagai langkah untuk mengurangi angka kecelakaan.
‘’Angka kecelakaan yang masih tinggi di Tuban pada 2023 lalu menjadi atensi kami untuk segera meredamnya di tahun ini,’’ pungkasnya. (an/yud)
