Kediri (aksennews.com) — Mulai Bulan Mei lalu, Angka kasus demam berdarah di Kota Kediri mulai mengalami penurunan. Dinas Kesehatan Kota Kediri mencatat, pada bulan Januari hingga April, kasus demam berdarah di Kota Kediri tinggi mencapai 130 kasus. Sedangkan mulai bulan Mei hingga Juli turun menjadi 82 kasus.
Bahkan pada bulan Agustus ini masih belum ada kejadian. Total, Mulai bulan Januari hingga Juli, terdapat 215 kasus. Untuk kegiatan fogging, sejak awal tahun kegiatan fogging bisa hampir setiap hari. Dengan menurunnya jumlah kasus, intensitas kegiatan fogging juga semakin menurun, bisa seminggu 2 atau 3 kali.
Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Supriyanto mengatakan, dari intensitas curah hujan menurun memasuki musim kemarau, sehingga genangan air juga berkurang. Hal itu membuat pertumbuhan jentik-jentik nyamuk menjadi terhambat.
“saat ini memang sedang musim kemarau. Saat curah hujan mulai berkurang, maka akan semakin menghambat pertumbuhan jentik-jentik nyamuk. Sehingga, kasus demam berdarah mulai turun drastis,” Kata Hendik Kepada aksennews.com, Senin (5/8).
Untuk diketahui pada Bulan Januari hingga Juli 2024, kecamatan mojoroto terdapat 69 kasus, Kecamatan kota 53 kasus, dan kecamatan Pesantren 73 kasus. Sedangkan pada Tahun 2023, peringkat pertama di Kecamatan Mojoroto dengan 35 kasus, Kecamatan Kota 25 kasus, dan di kecamatan Pesantren terdapat 25 kasus.
