Kediri ( aksennews.com ) —- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, melaksanakan rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Kediri Tahun 2024, di Gedung Bhagawanta Bhari, Senin, 23 September 2024.
Dalam pengundian nomor urut Paslon Bupati-Wakil Bupati pasangan calon Bupati Kediri H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah (Deny -Mudawamah) mendapatkan nomor urut 1 Sedangkan pasangan calon Bupati H. Hanindhito Himawan Pramana,SH – Dewi Mariya Ulfa, ST (Mas Dhito -Mbak Dewi) mendapatkan nomor urut 2.
Paslon nomor urut 1 diusung dua partai politik, yaitu PKB dan Partai Nasdem, Sedangkan Paslon nomor urut 2 diusung enam partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS.
Calon Bupati Kediri Deny Widyanarko dalam sambutannya mengatakan sangat bersyukur mendapatkan nomor urut 1 “Alhamdulillah kemarin kami telah resmi ditetapkan oleh KPU sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri. Ini merupakan bagian dari proses perjuangan panjang kami dalam menjadi bagian dalam menegakkan marwah demokrasi di Kabupaten Kediri. Alhamdulillah pada malam ini kami mendapatkan nomor 1,” kata Deny.
Menurut Deny, nomor 1 ini merupakan sinyal yang baik baginya, karena nomor satu itu bermakna bersatu. Dengan bersatu, maka pihaknya akan memenangkan kontestasi Pilkada serentak 2024.
“Mari satukan langkah, satukan niat, satukan tekad, dalam perubahan mewujudkan Kabupaten Kediri yang kita cintai ini menjadi Kabupaten Kediri yang maju, yang kuat, dan bahkan menjadi Kabupaten Kediri yang hebat.Tadi, Ibu wakil juga mengambil undian, beliau mendapatkan nomor 7 Kita berdoa, semoga dengan nomor tujuh atau pitu, kita mendapat pitulungan dari Allah SWT,” kata Deny.
Calon Bupati Hanindhito Himawan Pramana, dalam sambutannya mengatakan, berapapun nomor yang didapatkan tidak masalah. Pihaknya juga bersyukur mendapatkan nomor urut dua, karena artinya dua periode.
“Jika kita lihat di dalam Pancasila, sila kedua adalah Kemanuasiaan yang adil dan beradab. Maka itu mencerminkan seorang pemimpin harus adil dan punya adab,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dhito mengatakan, menjalani tiga setengah tahun ini bukan perkara mudah, dihadapkan dengan Covid, dan berbagai macam hal. Pihaknya mengaku sadar, bahwa dalam proses memimpin, tidak akan memberikan janji kepada masyarakat, tapi akan memberikan bukti.
“Kalau bilang saya akan, saya akan, itu mudah. Yang sulit itu, saya sudah dan akan saya pertahankan. Kami yakin, bahwa Kediri adalah rumah kita semua, bukan hanya rumah kami berdua, bukan hanya rumah Pak Deny dan Mudawamah, tapi rumah kita semua. Maka kami berharap, saya rasa, saya dan Mbak Dewi punya prinsip dan komitmen untuk menjaga politik ini, pilkada ini dengan riang gembira, dan suka cita,” ucapnya.(Adv)