Kediri (aksennews.com) — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri menggelar Debat Publik kedua atau terakhir dalam rangka Pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kediri Tahun 2024. Debat antara Pasangan Calon (Paslon) Nomor urut 1 Deny Widyanarko dan Mudawamah dengan rivalnya Nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa ini berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) pada Kamis, 14 Nopember 2024 malam.
Acara diawali dengan sambutan Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, yang meminta kedua Paslon untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada warga Kabupaten Kediri dalam menentukan pilihan pada tanggal 27 November 2024.
“Kami berharap pada malam hari ini, kita bisa menampilkan pasangan calon kosong satu, pasangan calon kosong dua bisa memaparkan visi misinya, bisa memaparkan program kerjanya, meyakinkan warga kabupaten Kediri menjadikan alasan mereka untuk menentukan pilihannya, nanti tanggal 27 Nopember 2024,” ucap Nanang, begitu ia kerap disapa.
Nanang juga berharap agar seluruh masyarakat kabupaten Kediri, pendukung Paslon nomor urut 1 dan 2 dapat menjaga situasi kondusif selama proses Pilkada serentak 2024 ini.
“Persaingan pasti ada dalam kompetisi, tapi kita tetap sama-sama harus menjunjung sportifitas, saling menghargai. Karena kita semua adalah bangsa Indonesia, karena kita semua adalah anak negeri. 5 tahun adalah jalannya proses pemilihan, tapi setelah itu siapa yang terpilih dia yang terbaik dan kita aka menjadi saudara kembali, sesama warga kabupaten Kediri,” tegasnya.
Debat dimulai dengan Paslon Nomor urut 1, Deny Widyanarko-Mudawamah, yang menyoroti rencana pembangunan infrastruktur di desa dengan alokasi dana bantuan yang signifikan tiap tahun.
“Bahwa wilayah kabupaten Kediri yang terdiri dari Desa-desa yang didalamnya terdapat Dusun-dusun, dimana Desa-desa tersebut merupakan pilar utama dalam struktur pemerintahan di negara kita. Sehingga pembangunan infrastruktur pedesaan menjadi prioritas kami, agar Desa dapat berkembang dan mandiri. Infrastruktur Desa mencakup berbagai aspek, seperti infrastruktur fisik; Jalan, Irigasi, Listrik, Air bersih dan Komunikasi. Serta infrastruktur pemerintah Desa yang harus kuat dan mandiri, untuk mewujudkan tersebut kami mempunyai program pembangunan Dusun sebesar 300 – 500 juta rupiah perdusun pertahun,” ungkap Deny.
Deny Widyanarko-Mudawamah juga berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memperkuat aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Kediri.
“Program-program kami ditujukan agar terwujud masyarakat Kediri yang unggul, sehat, produktif dan sejahtera,” tegasnya.
Sementara itu, Paslon Nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa, berfokus pada integrasi pupuk bersubsidi untuk mendukung petani dan menyiapkan ketahanan pangan.
“Di sektor ketahanan pangan, pupuk tersedia di (i-pubers) Integrasi Pupuk Bersubsidi, dimana petani bisa melihat stok pupuk yang ada, baik yang sudah diambil maupun yang belum diambil. Lalu menyiapkan kawasan ketahanan pangan seluas 250 hektar, untuk apa? Ini bagian dari komitmen kami terhadap pemerintah pusat, baik dalam hal ketahanan pangan dan ketersediaan bahan pokok hari ini mengalami surplus, Alhamdulillah. Lanjutkan..!!!,” ucap Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana SH.
Mas Dhito juga berjanji menyediakan lahan pertanian baru sebagai langkah ketersediaan bahan pokok dan memberdayakan sektor budaya dengan pembentukan Dewan Kesenian dan Kebudayaan.
“Dan juga tidak lupa kita sudah mematenkan kekayaan intelektual komunal, diantaranya; Getuk lindri, Nasi tiwul, Kesenian Tiban, Jaranan jowo dan Wayang krucil. Sedang meluncurkan pakaian khas Widya dan Ken Kadiri. Lanjutkan…!!!,” Imbuhnya.
Kedua paslon menegaskan komitmen mereka untuk mewujudkan harapan masyarakat Kediri dengan menciptakan lingkungan yang aman, serta memberikan kesempatan bagi setiap individu meraih cita-citanya sehingga warga merasa bangga menjadi bagian dari Kabupaten Kediri.
