Bojonegoro (aksennews.com) — Untuk mendukung Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan) —sebuah inisiatif kolaboratif untuk membangun pasar yang bersih, sehat, dan berdaya saing, Bupati Bojonegoro menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Sampah di tengah aktivitas Pasar Banjarjo, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Bojonegoro.
Rakor ini membahas berbagai isu strategis, khususnya dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah di lingkungan pasar. Pasar tradisional, sebagai pusat ekonomi kerakyatan, kerap menghadapi masalah serius terkait kebersihan, kesehatan lingkungan, dan pengelolaan sampah yang belum optimal. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam Gernas Mapan merupakan gerakan yang digagas Kementerian Dalam Negeri dan kini diadopsi penuh oleh Pemkab Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam sambutannya menekankan pentingnya gerakan ini sebagai langkah nyata menuju pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
“Pemkab Bojonegoro sangat mendukung GERNAS MAPAN karena selaras dengan visi-misi Bojonegoro kini, utamanya dari misi ke-3 yaitu membangun lingkungan yang lestari dan mengembangkan transisi energi yang baru terbarukan,” ucapnya seperti dalam siaran tertulisnya Pemkab Bojonegoro, Kamis (8/5/2025).
Bupati Wahono juga mengatakan pasar merupakan penyumbang sampah terbesar kedua secara nasional. Oleh karena itu, Pemkab mengajak seluruh elemen masyarakat—dari pengelola pasar hingga pedagang—untuk bergotong royong menjaga kebersihan pasar.
“Kebersihan yang dikelola dengan tidak baik bisa menjadi masalah yang berkaitan dengan kesehatan, air, lingkungan, dan kenyamanan dalam beraktivitas. Sehingga, kesehatan dan kebersihan pasar penting dilakukan bersama agar mampu membangun pasar yang higienis dan nyaman. Serta meningkatkan partisipasi pedagang dalam menjaga kebersihan,” jelasnya.
Saat ini, terdapat 76 pasar desa dan 16 pasar daerah aktif di Bojonegoro. Untuk menjaga keberlanjutan gerakan ini, Pemkab Bojonegoro berkomitmen membersihkan pasar secara rutin dan terintegrasi, baik di tingkat desa maupun daerah.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, turut menegaskan komitmen daerah terhadap pengelolaan sampah terpadu, salah satunya melalui program inovatif “Satu Desa Satu Bank Sampah”. “Ke depan, kami mendorong 419 desa di Bojonegoro memiliki bank sampah,” ujar Wabup Nurul. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para petugas kebersihan yang selalu bekerja dengan penuh dedikasi dan semangat, menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pasar yang bersih.