Lamongan ( aksennews.com )— Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur mencatat Kabupaten Lamongan menduduki peringkat pertama pada pengembangan industri hulu bidang pengolahan hasil laut.
“Kabupaten Lamongan memiliki ragam potensi, mulai dari pertanian, perikanan, perhutanan, dan lainnya. Potensi ini terus kami sampaikan, salah satunya saat menerima kunjungan Konsulat Jendral (Konjen) Australia Surabaya. Saat ini sisa lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk Kawasan Peruntukan Industri adalah ± 6128,48 hektar yang tersebar di wilayah utara, tengah dan selatan,” jelasnya dalam keterangan pers Pemerintah Kabupaten Lamongan, Rabu (14/5/2025).
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati, Kabupaten Lamongan memiliki potensi dalam mengembangkan daerah investasi. Karena merupakan daerah strategis yang sering dilintasi dan memiliki ragam potensi.
Pada tahun 2024, Kabupaten Lamongan menduduki 10 besar se Jawa Timur dalam capaian realisasi investasi, yakni 2,4 persen.
“Dalam rangka Jawa Timur sebagai gerbang nusantara baru menekankan posisi strategis Jawa Timur sebagai hub logistik utama di kawasan timur Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Selain itu, juga memiliki potensi untuk menjadi pusat industri, logistik, dan bahkan sumber daya agro yang dapat mendukung pembangunan IKN. Maka dari itu iklim investasi harus digencarkan,” kata Dyah Wahyu.
Sedangkan menurut Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Barik Bathaludin, untuk menuju Indonesia Emas 2045, ekonomi menjadi lokomotif untuk mencapai semua yang sudah dipetakan. Salah satu potensi yang bisa membawa laju pertumbuhan ekonomi adalah investasi.