Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
ITS

Tim Peneliti ITS Raih Pendanaan DataCite untuk Dukung Pelestarian Budaya

3
×

Tim Peneliti ITS Raih Pendanaan DataCite untuk Dukung Pelestarian Budaya

Share this article
Example 468x60

Surabaya ( aksennews.com )— Kemajuan teknologi mendorong kemudahan dalam mengekspresikan berbagai hal, termasuk budaya. Hal itu diwujudkan oleh tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang memanfaatkan teknologi motion capture (mocap) untuk melestarikan warisan tari tradisional Indonesia.

Ketua Tim Peneliti ITS Imam Wahyudi Farid mengungkapkan bahwa timnya memperoleh pendanaan DataCite Global Access Fund (GAF) sebesar 17.250 euro. Dengan pendanaan tersebut, timnya membangun repositori data mocap gerakan tari tradisional yang komprehensif dan mudah diakses. “Repositori dirancang menggunakan infrastruktur DataCite untuk memastikan kemudahan penemuan dan kutipan data yang tepat,” terangnya, di Surabaya, Selasa(20/5/2025).

Example 300x600

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Elektro Otomasi ITS itu menjelaskan, dalam proyek ini tim peneliti ITS melakukan penangkapan data gerak 12 tarian tradisional di Indonesia. Pengumpulan data diawali dengan merekam gerakan penari tradisional dengan alat sensor mocap. “Proses ini melibatkan lembaga budaya dan akademi tari serta penggiat budaya di Indonesia untuk mengumpulkan data berbagai tarian, seperti tari Remo dan Jathilan,” ungkapnya.

Untuk memberikan akses data yang inklusif, Imam menambahkan bahwa data disimpan dalam bentuk BioVision Motion Capture atau BioVision Hierarchy (BVH) yang dapat diterjemahkan ke dalam berbagai karakter. Data BVH dapat dikembangkan sesuai kebutuhan seperti film, gim, animasi 3D, hingga penelitian gerak. “Hal itu berguna bagi akademisi, animator maupun penggiat budaya,” ujarnya.

Imam memaparkan, data yang disimpan juga dihubungkan pada repositori dengan metadata, termasuk Digital Object Identifier (DOI) untuk setiap set data dan fungsi pencarian lanjutan. Dengan sistem ini, pengguna dari berbagai belahan dunia dapat menemukan, mengutip, dan memanfaatkan data secara lebih efisien. “Sehingga konten dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat global,” imbuhnya.

Tim peneliti ini juga beranggotakan beberapa dosen, mahasiswa dan alumni dari departemen lain, yakni Nugrahardi Ramadhani (dosen Desain Komunikasi Visual/DKV), Fardani Annisa Damastuti (alumnus S3 Teknik Komputer), Dini Adni Navastara (dosen Teknik Informatika), Mochammad Fachri (mahasiswa S3 Teknik Komputer), dan Didit Prasetyo (dosen DKV). Penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian budaya lokal tetapi juga mendorong pemahaman lintas budaya global.

Proyek ini pun menggaet beberapa mitra interdisipliner dengan menyatukan para ahli akademis dan teknologi, serta seniman, koreografer, dan praktisi budaya. Kemitraan tersebut turut mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17. Yakni tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.

Pada kesempatan ini, Imam menyampaikan harapannya agar ITS dapat menjadi pelopor digitalisasi aset warisan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. “Penelitian ini juga dapat memperkaya repositori dengan pengetahuan kontekstual dan wawasan kreatif, serta memajukan penerapan teknologi mocap dalam pelestarian budaya,” tuturnya mengingatkan.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *