Pasuruan ( aksennews.com )— SMAN Taruna Madani Pasuruan berhasil berkembang pesat meski berawal dari fasilitas terbatas. Kepala Sekolah Imron Rosidi menceritakan, sekolah ini awalnya hanya memiliki satu ruang makan yang dijadikan asrama.
“Hanya dengan ruang makan, kami diminta langsung menerima siswa. Asrama putri akhirnya dibangun dengan swadaya siswa dan orang tua,” ungkapnya ditemui di kantornya, Kamis (22/5/2025).
Jumlah siswa terus meningkat, dari 97 siswa pada 1997 menjadi 118 siswa saat ini, naik dari 108 siswa tahun sebelumnya. Sekolah ini mengedepankan tiga pilar: keagamaan, kedisiplinan, dan pendekatan semi-militer, dengan menerapkan Kurikulum Merdeka. “Orang tua menginginkan anak yang pintar, religius, dan disiplin,” kata Imron.
Keunggulan sekolah terletak pada pendidikan keagamaan, termasuk program tahfiz. “Siswa yang hafal satu juz akan diwisuda. Ada yang sudah hafal hingga 15 juz,” ujar Imron.
Fasilitas sekolah saat ini mencakup sembilan kelas, dengan tujuh ruang belajar aktif dan dua kelas meminjam ruangan. Empat ruang kelas baru sedang dibangun di lahan seluas 24 x 200 meter, didanai sumbangan orang tua.
Gubernur Jawa Timur juga berencana mendukung pengembangan sekolah melalui anggaran 2025 untuk pembelian lahan tambahan.
Sekolah ini dikenal lewat penampilan di Gubernur Show, menampilkan drum band yang dipadukan dengan seni terbang dan selawat, mencerminkan nilai religius. Seleksi siswa baru berfokus pada kesehatan fisik dan mental melalui tes selama 7-9 hari. “Kecerdasan bisa dilatih, tapi kesehatan jadi prioritas,” jelas Imron.
Sebagai sekolah semi-militer, siswa dilarang pulang selama tiga bulan pertama, dan penggunaan gawai dibatasi hanya untuk keperluan belajar atau di akhir pekan. “Disiplin ini membentuk karakter siswa agar fokus dan tangguh,” tutup Imron.