Salatiga (aksennews.com) — Ada yang berbeda di Agrowisata Sitalang, Sabtu (21/6/25). Festival bertajuk “Mewah” atau Memedi Sawah Salatiga sukses mencuri perhatian ribuan pengunjung dari dalam dan maupun luar kota. Tak hanya menampilkan memedi sawah khas Salatiga, festival ini juga menyuguhkan rupa-rupa memedi dari berbagai belahan dunia, termasuk Jepang, Korea, Jerman, Arab, hingga Zambia.
Memedi sawah berdiri tegak di antara hamparan sawah hijau, membawa pesan kearifan lokal sekaligus semangat kolaborasi lintas budaya. Inilah bentuk diplomasi budaya dari kota kecil yang menyapa dunia melalui simbol agraris yang sederhana, namun sarat makna.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Salatiga, Yayat Nurhayat, dalam laporannya menyampaikan bahwa Festival Mewah bertujuan melestarikan budaya lokal serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam menjaga tradisi agraris. “Memedi sawah bukan sekadar simbol pengusir hama, tapi warisan kearifan yang kini menjadi panggung seni, edukasi, dan ekonomi,” ujarnya.
Festival ini juga menghadirkan puluhan stan UMKM dari berbagai sektor, baik kuliner, kerajinan, hingga fashion yang menjadi pengungkit ekonomi warga lokal. Pengunjung terlihat antusias meminang produk-produk unggulan khas Salatiga, menjadikan festival ini bukan hanya ajang budaya, tapi juga ruang pemberdayaan ekonomi.
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, menyampaikan apresiasinya terhadap gelaran yang dinilainya sebagai contoh sinergi lintas sektor yang inspiratif. “Festival ini memadukan seni, budaya, pertanian, kesehatan dan ekonomi dalam satu ruang yang harmonis. Ini bukan hanya hiburan, tapi juga langkah nyata membangun desa wisata sebagai kekuatan baru pariwisata Salatiga”.
Rangkaian acara berlangsung sejak pagi dengan semarak, mulai dari senam sehat, parade drumblek, bazar UMKM, hingga pertunjukan seni. Salah satu yang paling memukau adalah penampilan performance art kontemporer bertajuk “Ritus Ibu Bumi” dari Sanggar Rama Wijaya. Perpaduan gerak tari dengan peraga kendil dan nyiru tampah menciptakan harmoni visual dan simbolis yang kuat, mengajak penonton merenung tentang hubungan manusia dengan alam.
Hadir pula dalam acara ini Ketua TP PKK Salatiga, Forkopimda, pejabat Pemkot, perwakilan Disporapar Jawa Tengah, duta wisata, serta masyarakat umum. Festival “Mewah” bukan sekadar festival, tapi ajang pertunjukan kreativitas, kekayaan budaya, dan potensi ekonomi Salatiga yang layak mendapatkan panggung lebih luas di tingkat nasional dan internasional. Dari memedi sawah, Salatiga menunjukkan kepada dunia bahwa tradisi lokal bisa menjadi jembatan global.