Kediri (aksennews.com) — Dibukanya pameran UMKM Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025 pada Jum’at, 20 Juni 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Kediri dan Bank Indonesia dan berlokasi di Balai Kota Kediri, Vinanda Prameswati selaku Wali Kota Kediri turut hadir dalam Opening Ceremony untuk memberi sambutan.
Dalam sambutannya yang dibuka dengan sebuah pantun, Vinanda membahas bagaimana pentingnya pameran ini bagi para pelaku UMKM. “Kegiatan ini tentunya bukan hanya menjadi panggung UMKM dan industri kreatif, tetapi juga menjadi ruang bagi kita semua untuk merayakan kekayaan budaya lokal, memperkuat ekosistem ekonomi digital serta mendorong penggunaan produk-produk yang ramah lingkungan seperti wastra, kriya dan berbagai macam kuliner unggulan daerah,” ucap Vinanda.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia khususnya KPBI Kediri yang senantiasa mendampingi, mengedukasi dan mengawal perekonomian di Kediri. Salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Banyak UMKM Kota Kediri yang dibina oleh Bank Indonesia,” tambah Vinanda yang tak lupa mengucapkan terimakasih atas dukungan Bank Indonesia.
Pameran KKM 2025 ini diadakan selaras dengan visi dan misi pemerintah kota, yaitu mewujudkan Program Sapta Cipta yaitu “Kota Kediri Mapan” (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Melalui program tersebut pemerintah mendukung UMKM melalui program bantuan modal, pelatihan digitalisasi, sertifikasi halal, penguatan branding dan peluasan akses pasar dan tentunya program-program ini didukung oleh Bank Indonesia.
“Selamat menikmati rangkaian kegiatan Karya Kreatif Mataraman 2025, semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang luas dan memberikan keberkahan bagi kita semua,” tutup Vinanda dalam sambutannya.
Acara pembukaan pameran ini juga dihadiri oleh sejumlah kalangan pejabat termasuk Wakil Wali Kota Kediri yaitu Qowimuddin Thoha atau yang lebih akrab dikenal sebagai Gus Qowim, Yayat Cadarajat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri dan juga Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa.
Pembukaan Karya Kreatif Mataraman dengan tema bertajuk “Perkuat Sinergi dan Digitalisasi Merajut Ekonomi dan Budaya Berkelanjutan” ditandai dengan penancapan simbol pewayangan gunungan pada bola dunia yang menandai jejak ekspor UMKM ke belahan dunia. (I. Tania)