Lumajang (aksennews.com) — Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan perhatian khusus kepada para marbot, sosok yang selama ini bekerja senyap menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid. Sebanyak 1.300 marbot dari berbagai wilayah di Lumajang akan menerima insentif dari pemerintah daerah mulai tahun 2025.
Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), Kamis (24/7/2025). Ia menyatakan bahwa pemberian insentif ini merupakan bentuk apresiasi terhadap peran penting para marbot dalam menjaga fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial masyarakat.
“Selain insentif untuk guru ngaji, tahun ini kami juga akan memberikan insentif kepada 1.300 marbot,” ujar Bupati yang akrab disapa Bunda Indah.
Menurutnya, selama ini para marbot belum mendapatkan perhatian memadai, meskipun mereka memegang peran vital dalam menjaga operasional masjid, mulai dari kebersihan karpet dan fasilitas, hingga kesiapan alat-alat pengeras suara dan pencahayaan.
“Selama ini marbot belum mendapatkan perhatian. Sekarang kita mulai memberikan insentif sebagai bentuk apresiasi,” tambahnya.
Program ini menjadi bagian dari visi Pemkab Lumajang dalam membangun masyarakat yang tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga kuat dalam dimensi spiritual. Melalui langkah ini, pemerintah daerah ingin menghidupkan kembali peran masjid sebagai pusat ibadah sekaligus ruang sosial yang aktif di tengah masyarakat.
Dengan dukungan insentif ini, diharapkan para marbot semakin termotivasi dalam menjalankan tugasnya, menjaga masjid tetap layak, bersih, dan nyaman sebagai tempat ibadah serta aktivitas keagamaan lainnya.
Pemberian insentif ini juga mencerminkan komitmen Pemkab Lumajang dalam memperluas cakupan kesejahteraan sosial hingga kepada kelompok yang selama ini kerap luput dari perhatian. Kebijakan ini sejalan dengan semangat inklusivitas dan pemerataan manfaat pembangunan di tingkat akar rumput.
Kehadiran negara melalui penghargaan kepada para marbot diharapkan menjadi teladan bagi daerah lain untuk mengapresiasi kontribusi kelompok-kelompok penggerak sosial dan spiritual yang bekerja di balik layar, namun berdampak besar dalam kehidupan masyarakat.