Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kurikulum MerdekaPAUD Ponorogo

PAUD Ponorogo Terapkan Kurikulum Merdeka yang Tolok Ukurnya Bukan Semata Mahir Calistung

21
×

PAUD Ponorogo Terapkan Kurikulum Merdeka yang Tolok Ukurnya Bukan Semata Mahir Calistung

Share this article
Example 468x60

Ponorogo (aksennews.com) — Implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya bagi pelajar tingkat sekolah dasar dan menengah. Namun, juga berlaku untuk peserta didik jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD). “Kurikulum ini tidak lagi menempatkan kemampuan calistung (membaca, menulis, dan berhitung) sebagai tolok ukur utama kesiapan anak. Melainkan lebih menekankan pada pertumbuhan holistik dan pengembangan karakter,” kata Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Yeni Widiastuti, Rabu (30/7/2025).

Menurut dia, seluruh satuan PAUD di Ponorogo telah menerapkan Kurikulum Merdeka lengkap dengan penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP) sejak 2020 lalu. Hasil utama yang diharapkan dari lulusan PAUD bukanlah kecakapan akademis semata. “Kami ingin anak-anak memiliki fondasi yang kuat untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, bukan sekadar mahir calistung. Tumbuh kembang mereka harus optimal di semua aspek, mulai dari sosial, emosional, fisik, bahasa, kognitif, hingga nilai moral dan agama,” terang Yeni.

Example 300x600

Dia mengungkapkan, pemerintah menaruh perhatian besar pada masa transisi dari PAUD ke SD yang sering kali menjadi momen penuh tekanan bagi anak. Di sisi lain, guru PAUD juga menerima tekanan dari sebagian orang tua yang masih mengukur keberhasilan anak di PAUD hanya dari seberapa cepat mampu membaca dan berhitung. Lewat pendekatan baru yang menghapus kewajiban tes calistung sebagai syarat masuk SD, pemerintah mendorong sistem penilaian yang lebih menyeluruh dan manusiawi. “Guru PAUD berada di persimpangan. Di satu sisi ada tuntutan ideal dari kurikulum yang menekankan pendekatan holistik dan berbasis karakter. Di sisi lain, ada harapan pragmatis dari orang tua yang mendesak anak harus bisa calistung sebelum masuk SD,” ungkapnya.

Yeni menjelaskan, pemerintah juga mendorong sinergi antara guru PAUD dan guru kelas awal SD untuk menyamakan pemahaman dalam mendampingi anak agar masa transisi berlangsung menyenangkan. Pembelajaran didesain sedemikian rupa untuk menggugah rasa ingin tahu anak, dan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. “Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dapat terlaksana dengan fokus pada penciptaan pengalaman yang positif dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh,” tegasnya.

Masih kata Yeni, ada pengawasan dan supervisi berkala dari pengawas TK dan penilik PAUD untuk menjamin pelaksanaan Kurikulum Merdeka. PAUD yang belum siap bakal mendapat pendampingan khusus. “Ini bagian dari komitmen kami memastikan semua anak di Ponorogo mendapat layanan pendidikan dini yang berkualitas dan setara,” ujar Yeni.

Pihaknya berharap kualitas layanan PAUD terus meningkat yang sejalan dengan tujuan besar Kurikulum Merdeka. Yakni, menghadirkan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan menggembirakan bagi anak usia dini.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *