Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Wujudkan SDGs 12, Mahasiswa UB Kediri Bersama dengan Kelompok Ikan dan Kelompok Tani Olah Limbah Lele jadi Pupuk Organik Cair (POC)

23
×

Wujudkan SDGs 12, Mahasiswa UB Kediri Bersama dengan Kelompok Ikan dan Kelompok Tani Olah Limbah Lele jadi Pupuk Organik Cair (POC)

Share this article
Example 468x60

Kediri (aksennews.com) — Dalam rangka mendukung teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, Kelompok 03 KKN mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya Kediri melaksanakan kegiatan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah air kolam ikan lele. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Kelompok Ikan Mina Makmur dan Kelompok Tani Margo Utomo di Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri pada Jum’at, (01/08).

Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi yang nyata dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke dalam SDGs 12: Responsible Consumption and Production yang Bertanggung Jawab. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan ibu Ayu Winna Ramdhani, S.Pi., M.Si. selaku Dosen Pendamping Lapangan. Selain itu,Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Ploso Lor, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pengolahan limbah menjadi pupuk organik cair. Kehadiran beliau menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam mendorong inovasi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui teknologi tepat guna.

Example 300x600

Program pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah kolam lele merupakan salah satu upaya yang efektif dalam mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh limbah organik dari budidaya ikan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah air kolam lele menjadi pupuk cair yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Diharapkan pembuatan POC juga dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi para peternak ikan lele dan petani.

Masyarakat kelompok ternak lele dan kelompok tani dilibatkan secara langsung dalam praktik pembuatannya agar mereka dapat memahami proses pengolahan limbah menjadi pupuk organik cair secara menyeluruh, serta mampu mengaplikasikannya secara mandiri di lingkungan masing-masing. Dalam praktik pembuatannya, alat serta bahan yang digunakan cukup sederhana. Bahan utama yang dibutuhkan adalah air limbah kolam lele. Bahan lainnya adalah EM4 untuk pertanian dan molasses atau tetes tebu, jika tidak ada dapat diganti dengan larutan gula.

Penambahan bahan pengkaya seperti kulit bawang dapat menambah nutrisi dari pupuk organik cair tersebut, namun membutuhkan waktu fermentasi yang lebih lama. Dalam praktik kali ini, penambahan bahan pengkaya lain tidak digunakan untuk meminimalisir waktu fermentasi.

Setelah 2 minggu akan dilakukan praktik pembuatan, juga dilakukan monitoring serta pengenalan dari pembuatan POC yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan dilakukan setelah 2 minggu pasca praktik. Pengenalan purwarupa POC kepada masyarakat dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi penggunaan serta manfaatnya dalam meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian dapat diketahui dan diterapkan secara luas. Dalam kegiatan sosialisasi juga disampaikan penjelasan dengan menggunakan purwarupa mengenai strategi pemasaran dan cara membuat produk menjadi lebih menarik serta memiliki nilai jual apabila dipasarkan.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Bapak Heru menyampaikan, “Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan sangat mudah dipahami karena penjelasan disertai praktik langsung, pematerinya juga ramah dan mudah diajak berdiskusi.” Lebih lanjut, beliau menambahkan, “Saya mewakili Kelompok Mina Makmur mengucapkan terimakasih dan semoga dapat kami terapkan secara berkelanjutan,” tutupnya.

Program pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah kolam lele mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk kelompok tani, kelompok ternak lele, serta Kepala Desa Ploso Lor, Bapak Pujiyono. Melalui kegiatan ini, beliau menyampaikan harapannya agar dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah secara bijak.

Limbah yang sebelumnya dianggap sebagai pencemar lingkungan kini dapat diolah menjadi produk yang bernilai guna dan ramah lingkungan. Program ini tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), tetapi juga merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. (Tania)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *