Ponorogo (aksennews.com) — Pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Kecamatan Sampung, Ponorogo, kembali menjadi sorotan nasional. Kali ini, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir mengikuti Merdeka Run 2025 pada Jumat (22/8/2025). Ribuan peserta juga turut memeriahkan event lari menyusuri jalan desa di kawasan MRMP dan jalan pinggir hutan.
Kehadiran AHY merupakan bentuk dukungan dari pemerintah pusat terhadap megaproyek wisata terpadu seluas 29 hektare. Tokoh-tokoh lain yang turut terlibat diantaranya Wakil Ketua MPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga adik AHY, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, dan pimpinan BPK-RI Nyoman Adhi Suryadnyana. Dari daerah, Bupati Sugiri Sancoko dan jajaran Forkopimda Ponorogo ikut serta dalam Merdeka Run yang mengambil start dan finish di bawah Monumen Reog.
“Hari ini istimewa karena start dan finish di bawah monumen yang megah menjulang. Ini bukan hanya ikon Ponorogo, tetapi bisa menjadi kebanggaan Indonesia bahkan daya tarik wisatawan mancanegara. Merdeka Run membuktikan bahwa olahraga bisa berpadu dengan budaya dan sejarah,” ungkap AHY.
Para peserta Merdeka Run 2025 menempuh jarak 5,29 kilometer, karena telah disesuaikan dengan usia Kabupaten Ponorogo. AHY mengaku mendapatkan pengalaman berbeda karena melewati jalan pedesaan, tanjakan, hingga jalan berlubang. Warga setempat turut menyambut dengan kibaran bendera Merah Putih menandai peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
‘’Ada jalan yang sudah halus, ada juga yang masih berlubang. Ini menjadi bagian tanggung jawab dari Kemenko Infrastruktur untuk bisa mendorong pembangunan jalan di daerah agar semakin baik,’’ tambahnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atau yang akrab dipanggil Kang Giri ini menyebut kehadiran AHY dan sejumlah petinggi dari Jakarta telah memberikan semangat baru bagi percepatan pembangunan MRMP. Menurutnya, Monumen Reog bukan sekadar pembangunan, melainkan pusat budaya, wisata, sekaligus simbol identitas.
‘’Hari ini kita bersatu di bawah Monumen Reog. Masyarakat menyatu dengan tokoh nasional, ada pejabat pusat dan daerah dari eksekutif maupun legislatif. Inilah contoh nyata pentahelix, gotong royong untuk kemajuan daerah,’’ jelas Kang Giri.
Event ini telah diikuti lebih dari 2000 peserta yang mendaftar melalui dua gelombang. Pelari yang berhasil mencapai garis finish pertama baik putra maupun putri berhak mendapatkan hadiah emas 5 gram. Bersamaan itu, panitia menyediakan beragam doorprize dengan hadiah utama berupa tiket umroh dan sepeda motor.
