Blitar (aksennews.com) — Peningkatan omzet saat Ramadan tidak selalu dirasakan pedagang. Sebaliknya, perajin batik merasa ada penurunan permintaan. Tak pelak, perang diskon terpaksa dilakukan, Kamis (21/3/2024).
Perajin batik Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro,Kabupaten Blitar Umayah mengaku, omzet penjualannya tidak berubah.
Harga jualnya juga masih sama seperti hari-hari sebelumnya alias tidak ada kenaikan sebagai dampak banjir permintaan.
“Harga batiknya itu mulai dari Rp 175 ribu sampai Rp 1.500.000 tergantung jenis batiknya. Soalnya jenis batik di sini macam-macam. Ada batik cap, batik kombinasi cap dan tulis, ada juga yang tulis full,” ujarnya.
Dia mengaku, kondisi usaha kini masih sepi. Itu dirasakan sejak Januari awal tahun. Menurutnya, masyarakat masih belum terlalu mengenal batik khas Blitar, Cakra Palah. Di sisi lain, harga barang tersebut memang berbeda alias lebih mahal ketimbang jenis batik lainnnya.
“Kebutuhan pokok yang juga naik mengakibatkan masyarakat susah untuk cari uang. Karena berbagai kendala inilah, minat masyarakat akan batik khas Blitar belum terlihat,” katanya.
Menurutnya, harga mahal itu wajar dan tidak bisa disamakan dengan batik printing yang ada di toko-toko.
Selain seni, perajin juga mempertimbangkan harga pokok produksi (HPP) yang mesti ditutup.
Selain dibeli oleh kalangan tertentu, batik Cakra Palah ini biasanya dipergunakan sebagai suvenir untuk tamu-tamu dari luar kota. Biasanya, jenis batik yang dibeli adalah batik tulis full dengan harga Rp 500 ribu ke atas.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa peningkatyan omzet batik buatanya terjadi pada momen-momen tertentu, terutama di bulan Juni. Itu karena banyak oder untuk seragam PNS.
Untuk mengantisipasi keadaan ini, dia memberikan diskon khusus Ramadan sebesar 20 hingga 30 persen.
Nantinya, pemasaran batik Cakra Palah ini juga ada di Bazar Ramadan yang diadakan dinas pada tanggal 19 sampai 27 bulan ini.
Walaupun sepi, Umayah dan timya tetap membuat batik untuk menangkap cuan pada musim-musim tertentu.
Minimal ketika ada peningkatan pesanan, galerinya sudah memiliki stok sebagai contohnya.
“Walaupun sepi seperti ini, di kami itu tetap membuat,” ujarnya. (mg2/c1/hai)