Blitar (aksennews.com) — Bursa jual beli motor bekas (mokas) di Bumi Bung Karno selama Ramadan ini belum bergeliat. Hasil panen pertanian diduga menjadi faktor sepinya jual beli sektor tersebut, Kamis (21/3/2024).
Penyedia mokas di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro,Kabupaten Blitar Tajuwit mengaku, penurunan daya beli masyarakat dipengaruhi beberapa faktor.
Termasuk hasil panen yang jauh dari harapan. Mayoritas pembeli di tokonya bekerja sebagai petani dan peternak.
“Selain itu, salah satu faktornya adalah bertepatan dengan penerimaan siswa baru serta untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri,” terangnya.
Dia menjelaskan, penjualan mokas di dilernya turun sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kami tetap bersyukur karena masih ada unit yang terjual,” ungkapnya.
Untuk jenis motor yang dijual di dilernya sangat lengkap, mulai dari motor bebek, matik, serta sport berbagai tipe dan tahun tersedia.
Dia menyatakan, harganya pun variatif mulai dari Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 30 juta. Namun yang menjadi best seller dan paling diminati oleh pembeli adalah motor jenis matik keluaran tahun 2015-2017.
“Selain karena harga lebih terjangkau, mungkin karena lebih praktis dipakai dan perawatannya lebih mudah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, penjualan motor yang menurun adalah hal biasa di dunia bisnis.
“Semoga kondisi segera membaik dan semua pengusaha motor second bisa kembali mendapatkan hasil yang maksimal,” tandasnya. (apr/iyo/c1/din)
