Probolinggo (aksennews.com) — Pemerintah Kota Probolinggo terus memperkuat peran koperasi dalam pembangunan ekonomi masyarakat melalui Sosialisasi Program Bisnis Tematik bagi Koperasi Kelurahan Merah Putih, Senin (7/7). Ini merupakan transformasi koperasi menjadi motor penggerak ekonomi di 29 kelurahan di Kota Probolinggo.
“Alhamdulillah, Kota Probolinggo masuk 10 besar nasional dalam menyelesaikan legalitas pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan. Kini kita melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu bisnis tematik dengan dukungan nyata dari pemerintah,” ujar Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin saat membuka sosialisasi di Puri Manggala Bhakti, Senin (7/7).
Sebanyak 10 Koperasi Kelurahan Merah Putih hadir dalam kegiatan ini, masing-masing mengirimkan 9 (Sembilan) pengurus dan 1 (satu) koordinator pengawas (lurah). Yakni Kelurahan Triwung Lor, Kademangan, Pakistaji, Jrebeng Lor, Kedopok, Kanigaran, Sukoharjo, Sukabumi, Kebonsari Kulon, dan Wiroborang. 19 kelurahan lainnya akan mengikuti sosialisasi serupa di jadwal berikutnya.
Wali kota menyampaikan, nantinya setiap Koperasi Kelurahan Merah Putih akan menerima alokasi dana sebesar Rp 5 miliar. Anggaran tersebut untuk pembangunan gedung 2 (dua) lantai yang difungsikan sebagai ruang bisnis, pelayanan masyarakat, serta kantor koperasi. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan area penjualan sembako, LPG, pupuk, serta cold storage untuk menyimpan komoditas segar seperti daging dan sayuran.
Selain pembangunan fisik, disiapkan pula dana pinjaman bergulir minimal sebesar Rp 3 miliar yang dapat ditingkatkan sesuai kemampuan koperasi. Dana ini tidak bersifat hibah, sehingga diperlukan manajemen koperasi yang kuat, disiplin dan bertanggung jawab.
“Ini bukan hibah. Ini dana bergulir. Maka harus benar-benar dipersiapkan siapa yang layak meminjam dan mampu mengembalikannya. Koperasi juga harus siap mengelola dengan sistem yang profesional,” tegasnya
Wali Kota Aminuddin juga menekankan pentingnya strategi bisnis tematik yang mengedepankan potensi lokal. Ia mendorong setiap koperasi untuk memilih jenis usaha yang sesuai dengan kekuatan wilayah masing-masing, seperti kuliner, pertanian, atau peternakan.
“Jangan semua koperasi memilih tema yang sama. Kalau semua pelihara kambing, nanti pasarnya jenuh. Kita dorong koperasi untuk inovatif dan responsif terhadap kebutuhan lokal,” ucapnya penuh semangat.
Menutup sambutannya, Wali Kota Aminuddin berharap Koperasi Kelurahan Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan mandiri di setiap kelurahan. “Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang baik, Koperasi Kelurahan Merah Putih akan menjadi solusi dalam menurunkan kemiskinan dan membangun kemandirian masyarakat. Mari kita mulai dari sekarang,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo, Fitriawati, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
“Tujuan kegiatan ini antara lain untuk mengenalkan program bisnis tematik berbasis inklusi, serta memberikan pemahaman teknis tentang tata kelola dan pengembangan usaha koperasi,” ungkapnya.
Narasumber sosialisasi PT BNI (Bank Negara Indonesia), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) serta Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo. Dalam kegiatan ini juga diserahkan akta badan hukum dan sertifikat AHU kepada 10 Koperasi Kelurahan Merah Putih.