Kediri (aksennews.com) — Budidaya ikan lele dalam ember bisa menjadi potensi bagi Desa Gondang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, sayangnya aktivitas ibu menghasilkan limbah organik yang belum tertangani dengan baik. Kondisi tersebut menimbulkan masalah lingkungan berupa bau tak sedap dan pencemaran lingkungan jika limbah hasil budidaya dalam ember dibuang secara sembarangan dalam jumlah besar (31/07).
Pengolahan limbah budidaya dalam ember menggunakan Daphnia Magna yang merupakan sejenis plankton air tawar berukuran kecil yang sering disebut sebagai kutu air yang memiliki bentuk tubuh transparan dan termasuk dalam kelompok krustasea. Hewan ini sangat bermanfaat dalam budidaya perikanan karena kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, dan asam amino esensial yang dibutuhkan ikan, terutama pada tahap larva. Daphnia magna juga menjadi salah satu solusi mengurangi pencemaran lingkungan berupa polusi udara yang dihasilkan dari budidaya lele dalam ember serta meningkatkan potensi nilai guna dari limbah hasil budidaya menjadi sumber makanan bagi Daphania Magna dimana kandungan amoniak, nitrit, dan fosfat pada limbah menjadi sumber nutrisi untuk tumbuh dan berkembang.
Mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya Kediri dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 7 melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) berupa Implementasi Daphnia Magna sebagai solusi Pengolahan Limbah Organik pada Budidaya Dalam Ember (Budikdamber) Ikan Lele di Desa Gondang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri pada 1 Agustus 2025.
Program ini dilaksanakan dengan pendampingan penuh dari Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Matthew Alexander, Popy Vera Sabela, Balqis Dwi Ramadhani, dan Febryan Dewandaru) beserta tim KKN Kelompok 7 PSDKU UB Kediri dan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Dr. Atik Winarti, S.Pt. Kegiatan ini berlokasi di salah satu rumah warga yang ada di Desa Gondang.
Pelaksanaan Program Kerja Implementasi Daphnia Magna dalam Pengolahan Limbah Organik dalam Budidaya Dalam Ember (Budidamber) Ikan Lele dilaksanakan pada Jumat (01/08) di kediaman Heni, salah satu warga setempat. Kegiatan dilaksanakan dengan pemaparan materi mengenai penjelasan secara umum, sistem air masuk dan keluar, padat tebar ikan dalam ember, alat bahan pembuatan, pemeliharaan dan perawatan budidaya dalam ember, pengenalan secara umum Daphnia Magna, cara kerja Daphnia Magna, sistem pemeliharaan Daphnia Magna, kandungan protein Daphnia Magna, habitat Daphnia Magna serta demonstrasi pemeliharaan dan perawatan sekala jangka Panjang.
“Saya senang dan berterimakasih banget sama kakak-kakak KKN yang melaksanakan program Budikdamber dan penggunaan Daphnia ini. Jujur aja, awalnya saya nggak nyangka kalau air bekas dari kolam ikan itu bisa dimanfaatkan lagi. Ternyata Daphnia bisa bantu ngebersihin air, kayak penyaring alami gitu, dan bisa juga jadi pakan ikan. Ternyata gampang caranya, dan hasilnya juga bermanfaat banget buat kami di desa,” ujar salah satu dari perwakilan audiens yang hadir pada saat pelaksanaan program kerja.
Penerapan Program Kerja Implementasi Daphnia Magna dalam Pengolahan Limbah Organik dalam Budidaya Dalam Ember (Budikdamber) Ikan Lele, limbah hasil budidaya dalam ember yang awalnya hanya di buang ke saluran pembuangan atau dibuang langsung ke alam yang dapat menimbulkan bau dan pencemaran kini dapat di olah kembali dengan menggunakan Daphnia Magna, limbah hasil budidaya dapat di filter dengan Daphnia Magna dan menjadi sumber nutrisi bagi Daphnia Magna untuk tumbuh dan berkembang biak sehingga Daphnia Magna yang berkembang biak dalam jumlah banyak dapat dimanfaatan kembali oleh masyarakat sebagai pakan alami ikan lele ukuran kecil dan dapat dijual belikan sebagai pakan alami ikan hias. (Tania)