Abiansemal ( aksennews.com ) —- Orientasi Program Studi (OPS) siswa-siswi Jurnalistik Dwisman yang diselenggarakan di Aula Sekolah (Lantai 3) SMAN 2 Abiansemal, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, hari Rabu siang (11/12). Dengan menghadirkan 3 Narasumber yang sangat kompeten di bidangnya yakni:
- Dr. Bastian Jabir Pattara (Pakar Komunikasi Nasional/Dosen, Trainer dan Konsultan Media),
- I Ketut Yudhana, S.Kom. (Pakar IT Nasional/Pengusaha berbagai macam bidang usaha sekaligus mantan Dosen kampus negeri),
- Ngurah Galang Jayadhifa, S.H., M.H. (Pakar Hukum lulusan Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali, Notaris, Jurnalist muda dan generasi muda millenial/Gen-Y)
Dan tentunya dihadiri oleh kedua Pembina Jurnalistik Dwisman yaitu:
- I Ketut Rudita, S.Ak. (Pembina I/Pemilik Media Online Lokal Bali, Kaperwil Media Nasional, Ketua IKAPPI Kab. Badung, Ketua Parpol Garuda Kab. Badung, Pileg Februari 2024 silam mantan Caleg Garuda Kec.Abiansemal Kab. Badung) dan,
- Jeffrey A L Rajagukguk, S.H. (Pembina II/Wapimprush-Investigasi Jurnalist Media Online Lokal Bali, Redaksi Pelaksana Media Nasional Anti-Mainstream, Sekretaris “De Facto” DPW Peradi Bersatu Kota Denpasar, Direktur Operasional, SDM dan Ketenagakerjaan PT Bali Pandawa Lima – General Contractor “since June 27th, 2024”, Pileg Februari 2024 silam mantan Caleg Gelora Kec. Abiansemal Kab. Badung dan Wakabid SDM dan Ketenagakerjaan Ormas Bela Negara DPW Pekat IB Prov. Bali).
“Untuk membantu siswa-siswi dalam menentukan jurusan atau pilihan akademis setelah menyelesaikan studinya di SMA kami menghadirkan Pakar Komunikasi Nasional untuk memberikan gambaran kepada kita bagaimana mengantisipasi kesalahan dalam menentukan pilihan studi yang tentunya berkaitan dengan karier di masa depan. Selaras dengan salah satu tujuan jurnalisme memberikan wawasan yang lebih luas untuk kita,” ujar Pembina I Jurnalistik Dwisman.
“Dalam menentukan jurusan atau pilihan akademis setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) saya memberikan latihan afirmasi kepada siswa-siswi Jurnalistik Dwisman bagaimana belajar fokus (dengan gerakan tangan) membedakan ulat itu pendek dengan ular itu panjang serta gajah itu besar dengan semut itu kecil. Mengantisipasi kesalahan dalam menentukan pilihan studi yang tentunya berkaitan dengan karier di masa depan juga jangan terpengaruh pada lingkungan keluarga atau lingkungan pertemanan sehari tetapi tanyakan dahulu pada isi hatimu/minat-kemampuan sebenarnya (passion diri). Serta bidang Jurnalistik tidak melulu fokusnya pada Photographer tetapi cakupan sangat luas terutama pada relasi yang akan kita dapatkan saat berprofesi Jurnalist yang tanpa kita sadari kedepannya relasi kitalah yang akan banyak membantu kita secara langsung maupun tidak langsung,” jelas Dr. Bastian Jabir Pattara.
“Dalam menentukan jurusan atau pilihan akademis setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) saya memberikan gambaran diri sendiri dahulu yang ingin memilih jurusan Teknik Informatika ITB Bandung. Melihat persaingan UMPTN yang sangat ketat belum lagi biaya kuliah dan biaya hidup di kota Bandung. Melihat juga kemampuan ekonomi keluarga saya saat itu. Akhirnya, saya memilih kampus negeri yang ada di Sulawesi dan saya lulus menjadi Dosen di kampus informatika negeri disana serta di tengah karir saya memilih mengundurkan diri untuk menjadi Pengusaha sukses di kampung sendiri di Kabupaten Badung,” jelas I Ketut Yudhana, S.Kom.
“Ada motto dari SMAN 2 Abiansemal yang bisa kita implementasikan dalam menentukan jurusan atau pilihan akademis setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni SATYAM SHIVAM SUNDARAM yang artinya Kebenaran adalah landasan berperilaku kebajikan untuk mencapai keharmonisan. Serta untuk memberikan gambaran kepada kita bagaimana mengantisipasi kesalahan dalam menentukan pilihan studi yang tentunya berkaitan dengan karier di masa depan. Selaras pada kemampuan ekonomi pada masing siswa-siswi yang berasal dari keluarga yang kurang mampu ada banyak pilihan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah jadi jangan cepat patah semangat. Hal ini saya alami sebelumnya saya masih duduk di bangku SMA,” jelas Ngurah Galang Jayadhifa, S.H., M.H.
Orientasi Program Studi (OPS) sangat penting bagi siswa-siswi sekolah menengah atas atau sederajat, karena pada masa ini proses kedewasaan juga sedang dibangun di masa transisi tersebut. Kematangan bimbingan karir yang dibentuk di sekolah diharapkan dapat memudahkan para siswa dalam menentukan pilihan karir mereka setelah menyelesaikan proses pendidikan formal. Dari sisi pengembangan karir, tuntutan global juga dibebankan pada generasi muda (Gen-Z) yaitu perilaku dan potensi dalam memilih karir. Sehingga dapat disimpulkan betapa pentingnya pengetahuan tentang Orientasi Program Studi (OPS) bagi kaum muda, khususnya bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat terutama sekolah kejuruan. Karena pada jenjang ini sangat berpengaruh terhadap pilihan pendidikan atau karir selanjutnya. (*JR77*)
