Ngawi (aksennews.com) — Harga beras di Ngawi diklaim mulai turun menjelang Ramadan. Namun turunnya harga beras di pasaran itu belum membuat warga Ngawi semringah. Pasalnya, penurunan harga jual bahan pokok itu tidak terlalu signifikan.
Banderol terbaru di sejumlah pasar tradisional di Ngawi itu masih di bawah harga beras stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).
“Masyarakat masih memilih SPHP,’’ kata Prasetya, salah satu pedagang beras di Pasar Besar Ngawi (PBN), Kamis (7/3/2024).
Prasetya mengungkapkan, harga beras premium turun Rp 400 dari sebelumnya Rp 15.900 per kilogram.
Beras medium tidak lebih baik karena cuma turun Rp 200 menjadi Rp 13.800 per kilogram.
Perubahan harga yang bahkan tidak sampai gopek (Rp 500) itu terjadi dalam empat hari terakhir.
“Kalau beras SPHP sesuai HET (harga eceran tertinggi) Rp 54.500 per lima kilogram atau Rp 10.900 per satu kilogram,’’ ujarnya.
Dia mengatakan, Bulog membatasi penyaluran beras SPHP ke tingkat pengecer. Dirinya hanya mendapatkan jatah 500 kilogram dari sebelumnya dua ton per pekan.
Selain pembatasan kiriman beras SPHP, Prasetya juga menyebut jika jadwal pendistribusian beras program pemerintah itu tidak tentu.
“Kalau tidak ada stok, ya tidak jualan beras SPHP,’’ ucapnya.
Menurut Prasetya, dagangan beras premium dan medium di tempatnya tidak laku. Sebab pembeli lebih memilih membeli SPHP yang harganya lebih terjangkau.
“Saya tidak kulakan beras premium. Masih menunggu harga beras turun,’’ ujarnya. (sae/cor)
HARGA BERAS DI PASAR BESAR NGAWI
BERAS PREMIUM
Harga lama Rp 15.900 per kilogram
Harga baru Rp 15.500 per kilogram
Turun Rp 400
BERAS MEDIUM
Harga lama Rp 14.000 per kilogram
Harga baru Rp 13.800 per kilogram
Kemasan lima kilogram Rp 54.500
Kemasan satu kilogram Rp 10.900
Keterangan: Harga dalam empat hari terakhir
Sumber: Diolah dari wawancara