Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

95,79 Hektare Sawah di Jombang Diserang Hama di Musim Tanam 2024, Mulai Wereng, Tikus, Pengerek Batang dan Kresek

32
×

95,79 Hektare Sawah di Jombang Diserang Hama di Musim Tanam 2024, Mulai Wereng, Tikus, Pengerek Batang dan Kresek

Share this article
Example 468x60

Jombang aksennews.com) — Serangan hawa ke sejumlah tanaman di sawah di Jombang belum reda di musim tanam 2024.

Dinas Pertanian Jombang mencatat, pada musim tanam 2024, tercatat ada 95,79 hektare lahan pertanian di berbagai kecamatan di Jombang yang diserang hama.

Example 300x600

Serangan hama di sawah itupun beragam, mulai hama wereng batang cokelat, hama tikus, pengerek batang hingga xanthomonas alias kresek.
Dari data yang dihimpun, untuk hama tikus serangan paling parah terjadi di Kecamatan Sumobito.

Tercatat ada 5,5 hektare lahan pertanian yang rusak setelah dicacah tikus.
Disusul lahan pertaniana di Kecamatan Jombang 3,48 hektare, Kecamatan Bareng seluas 1,95 hektare dan Kecamatan Tembelang seluas 1,94 hektare.

“Serangan hama tikus juga terjadi di Kecamatan Kesamben 1,7 hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Jombang M Rony.

Tak hanya itu, tikus juga menyerang lahan pertanian di Kecamatan Ngusikan seluas 0,7 hektare dan Kecamatan Kudu seluas 0,64 hektare.

Sedangkan hama wereng, lanjutnya, paling parah menimpa petani di Kecamatan Gudo. Tercatat ada 8,68 hektare lahan sawah yang diserang wereng.

Disusul Kecamatan Ngoro seluas 3,5 hektare, Bandarkedungmulyo 2,82 hektare, Diwek seluas 1,1 hektare dan terakhir Kecamatan Jogoroto seluas 0,28 hektare.

Tak berhenti di situ, hama Xanthomonas alias keresek, juga turut mengganggu petani di musim tanam kali ini. Serangan hama kresek paling parah terdapat di Kecamatan Ngoro seluas 10,5 hektare.

Disusul Kecamatan Peterongan 8,5 hektare, Mojoagung 3,5 hektare, Mojowarno 2,5 hektare, Perak 2 hektar, Kesamben 1,5 hektare, Plandaan 1 hektare, Diwek 0,5 hektare dan Kecamatan Ploso seluas 0,42 hektare.

“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, serangan hama khususnya wereng ini meningkat tajam. karena tidak segera ditangani,” jelasnya.

Termasuk serangan hama penggerek batang juga cukup masif. Di Kecamatan Ngoro misalnya, tercatat 7,5 hektare lahan yang diserang wereng penggerak batang ini.

Kemudian disusul Kecamatan Perak 4,6 hektare, Mojoagung 0,5 hektare, Bandarkedungmulyo 0,28 hektare dan Kecamatan Palndaan 0,2 hektare.

Dia menyebut, mulai tahun ini setiap mendapat laporan munculnya serangan hama, apapun jenisnya, maka langsung ditindaklanjuti dengan melakukan gerdal.

”Apabila petani melapor padinya diserang hama pagi hari. Kita siapkan obat sore hari dan langsung dibagikan ke kelompok tani,” ungkapnya.

Hanya saja, pengendalian hama harus ada peran dari petani sendiri. Diharapkan semua petani kompak melakukan penanganan hama secara mandiri.

“Kalau hanya satu petani saja tidak mungkin. Harus semua bergerak, karena setiap kali gerdal paling tidak 5 sampai 10 hektare sawah yang harus ditangani,” bebernya.

Menurut Ronny, perubahan musim belakangan ini membuat serangan hama wereng sangat rentan terjadi.

“Tiba-tiba hujan terus panas, jadinya harus waspada. Petani juga harus terus melakukan antisipasi dan pemantauan,” pungkas dia. (yan/bin/riz)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *